~ 2 Desember 2014
Pada tanggal ini harusnya jadwal haid datang, tapi tak kunjung datang.. rasanya bahagia apakah saya hamil?
~ 5 Desember 2014
Saat ini saya memutuskan ke SPOG sendirian karena suami ada ujian TOEFL, pulang kerja dijemput suami dan langsung diantar ke SPOG berharap sekali mendapat kabar gembira, hujan rintik-rintik menemani kesendirian saya, sambil menunggu antrian saya duduk di bangku dekat jendela sambil menikmati jatuhnya air ke bumi yang hanya pelan-pelan.
Dua jam antri akhirnya saya dipanggil juga, bergegas ke dokternya dan saya ditanya keluhan, saya jawab sudah telat mens. oke, sama dokter di USG ternyata rahim saya bersih (tidak hamil) yah belum berhasil dalam hati saya, dokter menyarankan untuk USG transvaginal, okelah dok apapun itu saya nurut saja.
Setelah di USG transvaginal dokter memberikan kabar kalau saya ini PCO dan bakalan susah punya anak. Whaaaaaaaaaaat? padalah pagi hari saya barusan melihat di TV bareng suami tentang pembahasan PCO, saya langsung shock tetapi saya kuatkan hati ini walaupun air mata udah mau keluar aja.
Setelah keluar ruangan saya bimbang, bingung, melamun di depan pagar praktek dokter, hujan masih rintik-rintik apa yang harus saya lakukan? rasanya dunia hancur bagi saya, tidak ada semangat, hati saya pecah, ya Allah sebegitu besarkah kesalahan saya hingga saya harus merasakan kesedihan seperti ini?
Saya berjalan tanpa arah di kegelapan bersama rintikan air hujan dan tanpa terasa air mata ini turun dengan derasnya, saya berjalan sambil menangis.... saya suka hujan karena membantu saya untuk menangis...
Melihat kedepan ada Super*ndo, okelah saya akan berbelanja dengan baju basah, saya mau menghibur diri saya walau sejenak, setelah selesai berbelanja saya tebus obat yang diresepkan dokter (obat peluruh haid) dan disuruh kembali saat haid pertama datang.
Tidak terasa udah jam 21.30WIB nyampai rumah mertua dengan naik becak dari apotik, dan ternyata mertua bingung sekali karena saya belum pulang juga, mau hubungi suami tidak bisa karena sedang ujian dan tidak tau nomor HP saya. Maafkan saya ya bapak dan ibu :( sudah membuat kalian khawatir.
~22 Desember 2014
Hari ini haid saya datang untuk pertamakalinya setelah menikah, saya langsung ke SPOG ditemani suami. saya di USG transvaginal dan sel telur masih kecil, paling besar 1,06cm sedangkan sel telur yang bisa dibuahi 1,8cm. okelah sampainya di rumah saya nangis bombay yang tidak disukai suami saya.
~5 Januari 2015
Hari ini jadwalnya kontrol untuk cek apakah obat hormon yang diberikan dokter memberikan efek perubahan. dan ternyata malah mengecil jadi 0,9cm. dan sesampainya dirumah lagi-lagi nangis seperti di sinetron yang bikin suami jadi tambah bingung.
~31 Januari 2015
Sampai dengan tanggal ini saya pun belum haid, tetapi di TP hasilnya negatif. saya WA dokter katanya disuruh minum obat peluruh haid. okelah saya minum dan tanggal 10 Februari 2015 saya haid.
~10 Februari 2015
Hari ini haid, yaitu haid keduakalinya setelah menikah. Jadwal saya kontrol lagi untuk di cek besarnya sel telur, dan ternyata sel telur hanya 0,8cm :( disuruh kembali lagi tanggal 20 Februari 2015.
~20 Februari 2015
Hari ini cek lagi apakah obat hormon yang sudah dinaikkan dosisinya oleh dokter berpengaruh bisa membesarkan sel telur saya? dan ternyata hanya 0,9cm. Allah, kenapa tidak ada reaksi sama sekali?
~15 Maret 2015
Harusnya hari ini jadwalnya saya haid, tapi lagi-lagi haid itu tidak muncul dan saya TP pun hasilnya negatif. lalu saya WA kembali ke dokter dan disuruh konsumsi obat peluruh haid. Tetapi saya biarkan saja tidak saya minum sampai dengan 20 Maret 2015. Saya iseng TP hasilnya dua garis yang satu samar bangeeet. saya tunjukkan ke suami tetapi suami tidak percaya dan merasa tidak mungkin saya hamil :(. Karena haid tak kunjung datang juga sampai tanggal 25 maret 2015 saya minum aja peluruh haidnya...
~ 2 April 2015
Haid tiba-tiba datang tapi tidak seperti biasanya, darah berupa gumpalan sebesar hati ayam dan sakit bangeeet, saya nangis sejadi-jadinya... setelah browsing itu pertanda keguguran, saya utarakan ke suami dan suami jawab tidak mungkin udah tiadk usah dipikir. lalu kami ke dokter lagi untuk kontrol lagi-lagi sel telur tidak bisa besar dan saya dikasih obat hormon lagi.
Sesampainya di rumah saya nangis drama lagi, dan suami sudah capek menghadapi tangisan-tangisan saya. disuruhnya membuang semua obat dan promil alami saja. oke saya menuruti suami saya.
Semoga hati saya selalu kuat :)